Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas – FSVA) merupakan peta tematik yang menggambarkan visualisasi geografis wilayah rentan terhadap kerawanan pangan. FSVA disusun dalam upaya menyediakan informasi ketahanan pangan yang akurat, komprehensif, dan tertata dengan baik untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi, sehingga dapat memberikan arah dan rekomendasi kepada pembuat keputusan dalam penyusunan program, kebijakan, serta pelaksanaan intervensi di tingkat pusat dan daerah. Penyediaan informasi ini diamanahkan dalam UU No 18/ 2012 tentang Pangan dan PP No 17/2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi dimana Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya untuk membangun, menyusun, dan mengembangkan Sistem Informasi Pangan dan Gizi yang terintegrasi.
FSVA disusun berdasarkan tiga aspek ketahanan pangan yaitu ketersediaan, keterjangkauan/akses, dan pemanfaatan pangan. Sembilan indikator digunakan dalam FSVA sebagai turunan dari tiga aspek ketahanan pangan:
Metode analisis FSVA menggunakan metode pembobotan. Peta-peta FSVA menggunakan pola warna seragam dalam gradasi warna merah dan hijau yang dikelompokan menjadi 6 warna:
Warna | Keterangan |
---|---|
1 | Sangat Rentan |
2 | Rentan |
3 | Agak Rentan |
4 | Agak Tahan |
5 | Tahan |
6 | Sangat Tahan |
FSVA terdiri tiga tingkatan analisis. FSVA Nasional menganalisis wilayah pada tingkat kabupaten/kota. FSVA Provinsi menganalisis wilayah pada tingkat kecamatan. FSVA Kabupaten menganalisis wilayah pada tingkat desa.
Aplikasi FSVA interaktif berbasis online ini memungkinkan pengguna (user) untuk menampilkan peta dan melakukan proses pencarian (query) data tabular maupun spasial untuk menampilkan data ketahanan pangan yang tersedia.